Minggu, 10 Mei 2015

TERAPI KELUARGA

TERAPI KELUARGA

Pengertian Terapi Keluarga
     Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga (Gurman, Kniskern & Pinsof, 1986). Terapi keluarga muncul dari observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada terapi individual mempunyai konsekuensi dan konteks sosial. 

Cara Melakukan Terapi Keluarga
1.   Mengidentifikasi masalah keluarga atau komunikasi keluarga yang salah, untuk mendorong semua anggota keluarga mengintrospeksi diri menyangkut masalah yang muncul.
2. Terapis berusaha menemukan problem utama dari masalah klien dalam konteks keluarga, bukan sebagai masalah individual.
3. Detriangulating yaitu terapis tetap bersikap objektif dan tidak memihak pada salah satu anggota keluarga.
          Terapi keluarga bisa dilakukan dengan menggunakan tehnik berikut :
1.      Terapi Keluarga Berstruktur.
Terapi keluarnya berstruktur adalah suatu kerangka teori tehnik pendekatan individu dalam konteks sosialnya.
            Tujuan adalah mengubah organisasi keluarga.
Terapi keluarga berstruktur memepergunakan proses balik antara lingkungan dan orang yang terlibat perubahan – perubahan yang ditimbulkan oleh seseorang terhadap sekitarnya dan cara – cara dimana umpan balik terhadap perubahan perubahan tadi mempengaruhi tindakan selanjutnya. Terapi keluarga mempergunakan tehnik – tehnik dan mengubah konteks orang – orang terdekat sedemikian rupa sehingga posisi mereka berubah dengan mengubah hubungan antara seseorang dengan konteks yang akrab tempat dia berfungsi, kita mengubah pengalaman subyektifnya.
2.      Terapi Individu / Perorangan
Melihat individu sebagai suatu tempat yang patologis dan mengumpulkan data yang di peroleh dari atau tentang individu tadi.
Pada terapi perorangan dilakukan pengungkapan pikiran dan perasaan tentang kehidupannya sekarang, dan orang – orang didalamnya. Riwayatnya perkembangan konfliknya dengan orang tua dan saudara – saudaranya.
Bila akan dirujuk ke dalam terapi keluarga maka terapist akan mengekporasi interaksi individu dalam konteks hidup yang berarti. Dalam wawancara keluarga terapist mengamati hubungan individu dengan anggota keluarga lainnya dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga.

Manfaat Terapi Keluarga
1.      Memperbaiki fungsi dan struktur keluarga sehingga peran masing – masing anggota keluarga labih baik.
2.      Meningkatkan komunikasi karena keluarga bermasalah sering percaya pada  pemahaman tentang arti penting dari komunikasi
3.      Membantu keluarga untuk memecahkan konflik-konflik dan membantunya untuk berkembang ke arah otonomi dan kebebasan yang lebih besar.
4.       Membuat keluarga menjadi bekerja sama untuk memecahkan pertentangan
5.       Membantu keluarga mengatur diri mereka sendiri secara berbeda agar para anggota keluarga dapat berhubungan satu sama lain secara lebih suportif.

Kasus-Kasus Yang Diselesaikan Dalam Terapi Keluarga
             Kasus yang dapat diselesaikan dalam terapi keluarga:
1.       antara setiap anggota keluarga,
2.      adanya rasa ketidak nyamanan yang didapatkan oleh anak,
3.      adanya konflik keluarga dalam hal norma atau keturunan,
4.      krisis keluarga yang mempengaruhi seluruh anggota keluarga.

Cari Dan Rangkum Satu Contoh Yang Menggambarkan Terapi Keluarga.
    Terapi keluarga yang dilakukan pada perilaku menentang dan agresif pada anak. Terapis menyampaikan bahwa perilaku menentang dan agresif dari remaja mungkin adalah tanda dari ketidakamanan remaja atau alasan untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari orangtua. Terapis juga harus mengikutsertakan semua anggota keluarga untuk berpatisipasi dalam memberikan perhatian pada anak. Sosok orang tua sangatlah berpengaruh terhadap pribadi si anak. Pola asuh dan gaya hidup keluarga mencerminkan perilaku yang dimunculkan pada anak, sehingga orang tua harus bisa mengendalikan emosi di depan anak. Berdiskusi dalam keluarga juga sangaat diperlukan untuk membentuk pribadi anak agar tidak berprilaku menantang dan agresif. Jika perlu melibatkan psikolog untuk membantu masalah yang terjadi dalam keluarga.

Daftar Pustaka

Becvar, Dorothy S. Becvar, Raphael J. 1976.Family Teraphy ( A systematic Intregation). Adivision of Simon & Schester, Inc. Needham Height; Massachusetts.
Massachusetts, A Simon & Scuster Company. Imbercoopersmith, Evan. 1985. Teaching Trainee To Think In Triad. Journal of Marital and Family Therapy, Vol.11, No.1,61-66.
http://raisamatarinursila.blogspot.com/2014/04/psikoterapi-family-therapy-review-jurnal.html



Kamis, 02 April 2015

PSIKOANALISA, BEHAVIORAL, HUMANISTIK, KOGNITIF

PSIKOANALISIS

*      Sigmund Freud


*      Konsep Utama Psikoanalisis :
1.      Setiap anak memiliki kebutuhan dasar yang harus di penuhi dalam rangka perkembangan kepribadiannya secara sehat.
2.      Perasaan sebagai aspek mendasar dan penting dalam kehidupan dan perilaku anak.
3.      Setiap anak berkembang melalui tahap perkembangan emosional .
4.      Kualitas hubungan anak dengan keluarga dan lingkungannya merupakan faktor yang sangat penting.
5.      Kecemasan akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dan konflik-konflik dalam diri anak merupakan faktor penentu penting terhadap munculnya gangguan tingkah laku.

*      Konsep psikoanalisis
1.      Struktur kepribadian
·         Id
·         Ego
·         Super ego

2.      Pandangan tentang sifat manusia
·         Pandangan freud tentang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministic, mekanistik dan reduksionistik

3.      Kesadaran & Ketidaksadaran
·         konsep ketaksadaran
Ø  mimpi-mimpi merupakan representative simbolik dari kebutuhan2, hasrat-hasrat konflik
Ø  salah ucap / lupa
Ø  sugesti pascahipnotik
Ø  bahan2 yg berasal dari teknik2 asosiasi bebas
Ø  bahan2 yg berasal dari teknik proyektif

4.      Kecemasan
·         Adalah suatu keadaan yg memotifasi kita untuk berbuat sesuatu
Fungsi → memperingatkan adanya ancaman bahaya
·         3 macam kecemasan
Ø  Kecemasan realistis
Ø  Kecemasan neurotic
Ø  Kecemasan moral

*      Tujuan terapi Psikoanalisis
·         Membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari didalam diri klien
·         Focus pada uapaya mengalami kembali pengalaman masa anak2
*      Contoh Kasus
Seorang wanita takut akan sosok seorang pria karena pada masa lalu dia sering melihat ayahnya berkelahi dengan ibunnya. Sampai ayahnya memukul dan menendang ibunya. Dia juga sering kena pukul oleh ayahnya semenjak kejadian itu dia takut akan sosok seorang pria.

*      Kasus diatas bisa di tangani dengan pendekatan psikoanalisis karena dalam pendekatan psikoanalisis klien diminta untuk berasosiasi bebas dan analisis mimpi kemudian dilakukan interpertasi agar dapat menggunakan teknik analisis transferensi.


 BEHAVIORAL

*      Ivan Pavlov dengan Classical Conditioning
Burrnhus Frederic Skinner dengan Operant Conditioning
Albert Bandura dengan Sosial Learning
              

*      Konsep Utama
·         Pada dasarnya manusia bersifat mekanistik dan hidup dalam alam yang determinasi, dengan sedikit peran aktifnya untuk memilih martabatnya.
·         Perilaku manusia adalah hasil respon terhadap lingkungan dengan control yang terbatas dan melalui interaksi ini kemudian berkembang pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian.
·         Perilaku manusia merupakan hasil dari proses belajar sehingga dapat diubah dengan menipulasi kondisi-kondisi belajar.

*      Tujuan
·         Menghapus pola-pola perilaku maladiptif klien dan membantu mempelajari pola-pola tingkah laku yang lebih konstruktif.
·         Mengubah tingkah laku maladiptif klien.
·         Menciptakan kondisii-kondisi yang baru yang memungkinkan terjadinya proses belajar ulang.

*      Contoh Kasus
Seseorang yang tidak pintar di sekolahnya. Dia sering diejek oleh teman-temannya. Dirumah dia tidak senang mengerjakan pekerjaan rumah. Pada suatu hari ibunya membuat perjanjian. Kalau nnti kamu dapat peringkat 10 besar di kelas maka kamu akan ibu beri hadiah dan kamu bebas dari pekerjaan rumah. Dari perjanjian itu dia menjadi semangat belajar dan akhirnya mandapat peringkat 10 besar di kelasnya.

*      Kasus diatas bisa di tangani dengan menggunakan pendekatan behavioral dengan menggunakan penguatan (reinforcement) atau penghargaan (reward) dan harus mendasarkan pada prinsip operant conditioning

HUMANISTIK

*      Carl Rogers

*      Konsep Utama

         Manusia pada hakekatnya mempunyai tujuan tertentu dan berkembang maju kedepan.
         Bersifat konstruktif, realistik, progresif, dapat dipercaya, dan secara kodrat berkembang.
         Apabila kodrat alamiah tidak dihalangi maka akan berkembang sepenuhnya sebagai fully human yang selaras dan menjadi manusia yang positif dan normal.
         Aspek – aspek negatif seperti irasional, anti sosial, agosentris, kejam, distruktif, kurang matang dan regresif disebabkan karena hidup tidak selaras.
         Pandangan yang lebih optimistik karena manusia memiliki tendensi spontan unntuk berdiferensiasi, bertanggung jawab, menentukan jalan hidup, menjadi matang dan bekerja sama
         Konsep diri yang real dan ideal
         Merasakan aktifitas inti dari kejiwaan manusia
         Berusaha maksimalkan feeling self sehingga lebih luas, memadai, sesuai dengan perasaan dan pengalaman-pengalaman (congruence). Tidak sempit, kaku, palsu, dan cacat (incongruence).


*      Tujuan
         Mengembalikan klien pada kehidupan perasaan dan mendorong untuk menemukan feeling self

*      Contoh Kasus
Seorang wanita yang takut dilamar oleh seorang pria. Diamana dia dulu pernah kehilangan pacarnya karena pada waktu itu dia memaksa pacarnya untuk jemput dia di suatu tempat. Ketika perjalanan terjadi kecelakaan yang menyebabkan pacar si cewek meninggal dunia. Dari kejadian itu si cewek menjadi merasa bersalah. Bahkan mengalami trauma yang berkepanjangan.

*      Kasus diatas bisa di tangani dengan menggunakan pendekatan humanistic dengan mengembalikan pemikiran klien yang mana tidak sepenuhnya kejadian itu salah dia. Itu semua musibah dan mendorong klien untuk kembali kepada kehidupan yang sekarang harus dia jalani.

Kognitif

*      Albert Ellis dan Aaron Beck



*      Perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku.

*      Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku
*      Merupakan suatu bentuk psikoterapi yang terstruktur, yang bertujuan meredakan simtom-sintom penyakit dan membantu klien mempelajari cara-cara yang lebih efektif untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang menyebabkan penderitaan mereka.

*      Tujuan
      mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional

*      Contoh Kasus
Seseorang yang mengalami ganguan phobia terhadap buah rambutan.

*      Kasus diatas bisa di tangani dengan menggunakan pendekatan kognitif karena kesalahan dalam cara berfikir. Melaluai pengajaran dengan menunjukan betapa tidak logisnya cara berfikir sehingga menimbulkan gangguan emosi dan mengajarkan cara berfikir yang lebih positif dan rasional. Cara persuasif juga di gunakan untuk mengubah pandangan yang keliru. Kemudian konfrontasi dengan menyerang ketidakrasionalan pikiran dan berfikir kearah yang rasional.